IKLAN 160X600
IKLAN 160X600
IKLAN 970X350 IKLAN 970X250 IKLAN 970X250
Laporan UtamaMorutOpini

Pupuk Bersubsidi Untuk Siapa?

261
×

Pupuk Bersubsidi Untuk Siapa?

Sebarkan artikel ini
Foto pupuk bersubsidi untuk petani sawah diduga diperjual belikan diatas harga subsidi. Foto M.rizal/deadlinews.co
IKLAN 970X250 IKLAN 696X408 IKLAN 696X408 IKLAN 970X250 IKLAN 970X250 IKLAN 800X638

Oleh : Muh. Rizal (Aktivis pemerhati petani)

 

IKLAN 280X280

Petani sawah adalah pilar terpenting dalam menjaga terpenuhinya kebutuhan pangan di Indonesia.

Selain berperan sebagai produsen makanan, petani juga dapat berperan sebagai penggerak pembangunan ekonomi di daerah pedesaan.

Dengan meningkatkan produktivitas pertanian, petani dapat meningkatkan pendapatan mereka sendiri dan juga membantu mengurangi angka kemiskinan di daerah pedesaan.

Pemerintah merespon pentingnya keberadaan petani sebagai pilar pembangunan dengan memberikan bantuan berupa pupuk bersubsidi yaitu Urea dan NPK.

Selain itu, untuk menjaga tersalurnya pupuk bersubsidi tersebut pemerintah melalui keputusan direktur jendral prasarana dan sarana pertanian nomor 45.11/KPTS/Rc.20/B/11/2020 tentang petunjuk teknis pengelolaan pupuk bersubsidi tahun Anggaran 2023 mengatur mekanisme penyaluran dan aturan main penyaluran nya.

Di kecamatan bungku utara Kabupaten Morowali utara diduga ada beberapa pelanggaran yang di lakukan oleh pengecer binaan seperti ;

1. Penyaluran pupuk bersubsidi berupa NPK dan Urea yang tidak tepat sasaran, dimana yang seharusnya diperuntukan kepada petani sawah malah diberikan kepada petani sawit.

2. Pendistribusian pupuk cenderung lambat dan tidak sesuai dengan masa tanam petani yang berakibat petani tidak mengambil pupuk tersebut, akibat tidak di ambilnya pupuk tersebut oleh petani yang seharusnya terdaftar sebagai petani penerima, pengecer binaan menjual pupuk tersebut kepada pihak lain dengan alasan jika menunggu petani penerima yang terdaftar, uang modal pembayaran pupuk nya mengendap.

3. Harga Pupuk yang seharusnya seharga Rp. 125.000 sesuai HET dinaikan menjadi Rp. 150.000.

Dari tiga poin keluhan petani yang masuk melaporkan masalah tersebut ke Ikatan mahasiswa mamosalato bungku utara (IMMBU) Kami berharap persolan ini bisa segera tertangani oleh para pihak yang berwajib.

Mengingat bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional dan pentingnya untuk membela hak-hak petani sebagai garda terdepan untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan pangan di bungku utara. ***

IKLAN 768X437 IKLAN 600X200
IKLAN 160X600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN 600X200