Palu-Sulteng-(koranpedoman),KEPEMIMPINAN, H Rusdy Mastura sebagai Wali kota Palu dan H Andi Mulhanan Tombolotutu sebagai Wakil Wali kota Palu selama ini tidak dicapai hanya semudah membalikkan telapak tangan, namun melalui usaha dan kerja keras yang nyata dan dapat di rasakan oleh seluruh elemen masyarakat di wilayah kota Palu.
Sukses memimpin kota Palu selama dua periode hingga saat ini merupakan buah dari kerja keras sosok sang pemimpin yang bersahaja dan merakyat. Di bawah nahkoda H Rusdy Mastura dan H Mulhanan Tombolotutu, laju pertumbuhan penduduk di kota Palu capai 372,336 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, kota Palu sangat di dukung dengan potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar, seperti beberapa potensi komoditas primadona sekaligus merupakan potensi investasi Kota Palu, semisal perkembangan komoditas Rotan, Bawang Goreng, Batik Bomba, Rumput Laut, Kayu Ebony, Coklat (cocoa), Pertambangan, Virgin Coconut Oil (VCO), dan pengolahan Tepung Kelapa.
Menurut Walikota Palu, capaian selama ini merupakan salah satu wujud dalam pencapaian visi dan misi sebagai Kota Teluk berbasis jasa pariwisata, industri, jasa pariwisata, industri dan perdagangan berwawasan ekologis termasuk juga kota Palu ditetapkan sebagai kota sadar Hak Asasi Manusia . Geliat pembangunan dan beberapa pencapaian program pemerintah kota Palu berhasil diraih oleh jajaran Pemkot Palu dibawah kepemimpinan H Rusdy Mastura sebagai Wali kota Palu dan H Andi Mulhanan Tombolotutu sebagai Wakil Wali kota Palu.
Menurut Walikota Palu, H Rusdy Mastura, pada tahap lanjutan program pembangunan saat ini Kota Palu terus melakukan pembenahan ke arah perbaikan infrastruktur industri, pengembangan kawasan industri terlebih pasca ditetapkan Kota Palu sebagai salah satu kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia, optimalisasi birokrasi yang berorientasi entrepreneurship, memperkuat industri pendukung pariwisata, mengembangkan lembaga pendidikan berbasis kompetensi dan memperkuat networking. Lalu capaian lainnya lagi seperti dilaksakannya deklarasi reformasi birokrasi 27 September 2012, deklarasi kota sadar HAM 2013, penghargaan tata nugraha di bidang perhubungan dan sejumlah bentuk capaian lainnya.
“ Pembangunan perekonomian Kota Palu menunjukkan kemajuan yang berarti. Hal ini ditunjang oleh perbaikan makro ekonomi Kota Palu. Kurun waktu empat tahun terakhir pertumbuhan perkembangan ekonomi menunjukkan angka pertumbuhan sebesar 9,44persen pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 naik menjadi 9,61 persen dengan total PDBR atas dasar harga berlaku saat ini sebesar 8.283.620 juta rupiah,” kata Walikota Palu.
Bukan hanya itu, kata Walikota Palu Rusdy Mastura bahwa indikator ini memperlihatkan bahwa serangkaian kebijakan mendasar yang telah digariskan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi, telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam pembangunan di Kota Palu.
Karena itu urai Walikota Palu, struktur perekonomian yang merupakan potensi pendapatan regional Kota Palu selama ini, yang paling berperan adalah sektor jasa (31,29 persen), perdagangan, hotel dan restoran (13,45 persen), industri pengolahan (11,22 persen), angkutan dan komunikasi (12,62 persen), keuangan dan persewaan dan jasa perusahaan (11,29 persen), bangunan dan penggalian (11,14 persen), air bersih (2,77 persen), dan sektor pertanian (2,16 persen).
Prestasi yang dicapai tersebut urai walikota Palu, melalui pencapaian program pembangunan dan upaya mengembangkan potensi komoditas investasi local, semakin terlihat dengan adanya perhatian pihak investor lokal maupun mancanegara, yang tertarik bermitra dalam hal pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan sektor jas. Semua itu, guna mendukung program pemerintah dalam upaya menciptakan lapangan kerja, yang tentunya berindikasi pada upaya mengerucutkan angka pengangguran usia profuktif.
Bukan hanya itu saja kata Rusdy Mastura pembangunan kini lebih diarahkan pada upaya mengurangi angka kemiskinan kota atau yang lebih lazim oleh Pemkot menyebutnya dengan program Zero Poverty. “Beberapa implementasi program pemerintah daerah dalam hal pencapaian Zero Poverty terlihat dari program pendidikan dan pelayanan kesehatan dasar gratis bagi kaum duafa yang dampaknya dirasakan sangat membantu masyarakat miskin, termasuk membuka lapangan kerja baru baik melalui penyediaan anggaran oleh Pemerintah pusat maupun APBD Kota Palu,”katanya.
Hal itu kata dia masih dilengkapi dengan berbagai program penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah pusat melalui program kerja kementerian terkait. Melalui Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat pengentasan kemiskinan yang dicanangkannya mampu menurunkan angka kemiskinan kota dari 2011 sebesar 9,24 persen, lalu di 2012 menjadi 8,50 persen dan di 2013 turun menjadi 7,24 persen dari total warga Kota Palu.
Karena itulah berbagai kegiatan yang saat ini didorong oleh pemerintah kota palu dan propinsi sulawesi tengah dengan cara mengintervensi stimulus ekonomi makro, seperti merangsang pembukaan investasi padat modal melalui kawasan ekonomi khusus (kek) dan peningkatan laju ekonomi daerah secara lebih berkualitas. maka sangat diharapkan target penurunan kemiskinan kota palu dapat tercapai.
“Selaku walikota Palu saya berharap bahwa inisiatif masyarakat miskin kota Palu, dapat dimanfaatkan sebagai daya pengungkit terberdayakannya berbagai institusi lokal yang telah ada dikomunitas, sehingga harapannya proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program zero poverty dapat dilakukan secara partisipatoris, sehingga efek diferensial program zero poverty seperti penurunan angka kemiskinan, terciptanya lingkungan yang bersih, indah dan hijau serta dapat menguatkan kohesi sosial serta meminimalisir terjadinya friksi yang tidak dikehendaki ditengah masyarakat Kota Palu,”ujarnya.
Kata dia juga keberhasilan program pembangunan yang meliputi semua sektor pada intinya untuk menekankan dan mewujudkan amanah dari slogan City For All yang kerap didengungkan oleh Wali Kota dan menjadi akrab di telinga semua warganya, City for All mengandung makna bagaimana Kota Palu yang kita cintai ini bisa menjadi kota yang membahagiakan semua orang, kota yang aman, sejuk dan nyaman, kota yang harmonis dalam keberagaman, kota yang ramah, terbuka dan bersahabat serta mewujudkan kota yang melayani yang dinikmati oleh semua warganya.
Selain itu hal lainnya yang tidak kalah pentingnya yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan adalah Pemkot telah melaksanakan program Palu Zero Poverty atau nol kemiskinan dan itu sudah berjalan di semua kelurahaan di wilayah kota Palu. Program Zero Poverty ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang baru diterapkan hanya di kota Palu di bawah nahkoda H Rusdy Mastura dan H Andi Mulhanan Tombolotutu.(tim penulis humas dan protokol Pemkot Palu).***